Peringatan Hari Guru 2019, Medikbud Nadiem Makarim Menyampaikan Pesan Menggugah Kepada Guru
Pada hari Senin, 25 November 2019 merupakan peringatan Hari Guru Nasional. Ucapan "Selamat Hari Guru" mengalir untuk para guru sebagai apresiasi atas dedikasinya dalam mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa.
Namun ada yang menarik pada peringatan HUT PGRI ke-74 dan Hari Guru Naional 2019 kali ini. karena jika biasanya pembina upacara menyampaikan amanatnya secara langsung pada para peserta, namun kali ini Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan pesan kepada guru melalui rekaman video, lalu rekaman tersebut ditampilkan di layar besar dan menjadi viral di masyarakat.
sumber foto: Brilio.net
Mentri Pendidikan dan Budaya yang baru saja dilantik pada 23 Oktober 2019 ini membuat inovasi baru dimana ia mencurahkan isi hatinya lewat pidato Peringatan Hari Guru Nasional. Pidato yang seharusnya dibacakan pada Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Senin (25/11/2019) itu justru viral dan menggugah para guru di pelosok Nusantara.
Bukan karena mendayu-dayu dengan penuh pengharapan, naskah pidato Nadiem Makarim itu dinilai menyentuh hati lantaran ditulis apa adanya.
Ada beberapa point penting dalam pidato yang disampaikan oleh Medikbud Nadiem Makarim :
1. Potensi Murid Tak Bisa Diukur Dari Hasil Ujian
Dalam pidaonya Nadiem memahami bahwa sebenarnya guru mengetahui potensi Murid tidak bisa diukur dari hasil ujiannya, namun terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Terkadang guru menjadi terfokus untuk mengejar angka-angka dari hasil ujian, dari pada terfokus pada potensi yang dimiliki murid, sehingga sering terdapat Murid yang mengalami ketertinggalan.
2. Mengajak Guru Untuk Mulai Berinovasi
Dalam pidatonya menjelaskan bahwa sebenarnya para guru ingin membantu murid-murid yang mengalami ketertinggalan di kelas. Namun keterbatasan waktu dan peraturan yang ada saat ini seakan mempersempit ruang gerak guru dalam membantu murid-muridnya.
Medikbud Nadiem Makarim juga mengetahui bahwa guru ingin berinovasi. Namun, sulit dilakukan oleh para guru. untuk itu, Nadiem ingin agar para guru mulai berinovasi tanpa harus menunggu perintah. karena sesungguhnya guru lah yang lebih memahami kenyataan kondisi murid-muridnya.
Nadiem ingin agar guru untuk mengambil langkah pertama untuk memulai perubahan kecil minimal dilingkungan kelas yang diajarnya, seperti mulai mengajak anak didiknya berdiskusi, memiliki proyek bakti sosial, dan membantu murid untuk menemukan bakatnya.
"Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," tuntas Nasdiem.
3. Mengajak Guru Untuk Lebih Merangkul Murid
Dengan peraturan-peraturan yang ada seakan membuat Guru dan Murid tidak dapat berinteraksi lebih intensif. Medikbud Nadiem Makarim juga memahami keinginan-keingina Guru untuk lebih dapat membantu Murid, namun pada akhirnya mendapatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.
"Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan. Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi," ujar Nadiem
Untuk itu Nadiem meminta Guru untuk lebih merangkul dan menemukan suatu bakal dalam murid-muird yang kurang percaya diri.
" Tawari bantuan kepada yang sedang kesulitan," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar